BRMP PH Identifikasi Langkah Mengaktifkan Kembali IJAS dan JP3
Bogor (6/10) – Balai Pengelola Hasil Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP PH) melakukan tindak lanjut dalam mengaktifkan kembali penerbitan jurnal Indonesian Journal of Agricultural Sciences (IJAS) dan Jurnal Penelitian dan Pemgembangan Pertanian (JP3). IJAS sebagaimana pernah dikelola oleh Balai Pengelola Alih Teknologi (BPATP) sejak dialihkan dari pengelolaan Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) di tahun 2016 dikelola untuk mewadahi kebutuhan penyebaran penulisan primer hasil-hasil penelitian di bidang agronomi yang menyangkut tanaman pangan, perkebunan, peternakan, tanah dan agroklimat, dan juga hortikultura.
Hadir membahas langkah-langkah mengidentifikasi prosedurnya adalah Dr. Markus Anda selaku Periset BRIN yang dahulu lama menjadi Ketua Dewan Redaksi IJAS dan juga Kania Tresnawati, STP. yang saat itu menjadi Redaktur Pelaksana di periode BPATP disamping juga dihadirkan Ketua Kelompok Penerbitan Pertanian, Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian, Eni Kustanti, S.Pi., M.I.Kom dan Slamet Sutriswanto, serta Ifan Muttaqien, SP., M.IT yang mewakili Sekretariat BPPSDMP selaku Ketua Kelompok Hukum dan Hubungan Masyarakat.
Pembahasan infrastruktur guna mengembalikan aktifasi IJAS disampaikan oleh Dr. Markus Anda untuk mulai dilakukan dengan mempersiapkan dahulu portal yang dapat terhubung dengan Elsivier kembali, terutama diperiode 2 tahun sejak terjadinya transformasi organisasi. BRMP PH disampaikan mendapat tugas dari Ibu Sesba, Husnain, Ph.D untuk kembali mengaktifkan IJAS sejak Juli dan pertemuan pertama Dewan Redaksi Warta pada Agustus lalu. Harapannya perubahan organisasi yang waktu itu terjadi disamping juga adanya kendala teknis atas scam yang melanda web pertanian.go.id di tahun 2022 serta kembalinya pelaksanaan tugas pengelolaan hasil dapat menjadi alasan yang menjadikan kondisi pengelolaan IJAS sebagai temporarily termination, harap Nuning.
Sebagai langkah diharapkan dari pembahasan hari ini bahwa pertama, portal yang menyimpan seluruh arsip dari terbitan jurnal IJAS dapat disiapkan, kemudian kedua, diikuti penyediaan sistem OJS (Online Journal System) sambil secara paralel kembali membangun komunikasi dengan pihak Elsivier guna mempersiapkan pengumuman persiapan republished IJAS kembali, sehingga nanti diawal tahun 2026 mulai dapat dilakukan pengaktifan penerbitan IJAS, jelas Nuning. Kekhawatiran atas penyediaan anggaran di tahun 2026 juga sudah dialokasikan di BRMP PH. Dan atas kondisi keterbatasan SDM pengelola, ia berharap dapat dilakukan secara bersama-sama terutama dengan merekrut pengelola yang lama terlebih dahulu. Hal lain mengenai Alamat Dewan Redaksi sesuai arahan ibu Sesba akan disiapkan di Sekretariat BRMP.
Dari pertemuan perdana ini, Nuning berharap kondisi diawal seluruh Tim akan belajar hal baru mengenai pengelolaan Jurnal termasuk nanti bagaimana mengkomunikasikan hal-hal ini kepada pihak Elsivier sehingga indexing IJAS tidak dimulai dari nol, jelasnya membangun harapan positif atas tambahan tugas lama yang baru akan dilaksanakan di tahun 2026 di BRMP PH.