BRMP PH Persiapkan Peningkatan Kualitas Perpustakaan Menuju Akreditasi
Jakarta (13/10) – Dalam rangka mempersiapkan peningkatan kualitas layanan pendukung Perpustakaan di Balai Pengelola Hasil Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP PH) maka dilakukan audiensi dengan melakukan kunjungan ke Perpustakaan Sekretariat BRMP yang lebih dulu terakreditasi. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung peningkatan pelayanan pendukung dan sekaligus bagian dari pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pengelolaan perpustakaan, terutama bagi Pustakawan yang ada di BRMP PH.
Disampaikan oleh Morina Pasaribu, Ketua Timker Pengelola dan Pemanfaatan Hasil, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah untuk memastikan perpustakaan BRMP PH selaras mendukung pelayanan penyediaan informasi BRMP PH sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 10 Tahun 2025. Salah satunya dukungan terhadap terlaksananya pengelolaan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan perpustakaan BRMP PH menilai dirinya mampu menyediakan prior art atau dokumen pembanding dalam penyusunan deksripsi paten, jelas Morina.
Informasi yang tersedia di Perpustakaan Digital BRMP PH atau disebut Digilib BRMP PH memiliki kekhasan dalam hal koleksi informasi yang tidak saja buku-buku yang relevan dengan tusi organisasi dan pertanian. Disamping juga memuat dokumen perlindungan paten yang tentunya sudah granted, jelas Mumuh M. Buhari, S.Hum., Pustakawan Ahli Muda BRMP PH. Bahkan hingga saat ini, perpustakaan BRMP PH terus menerima permohonan untuk penelusuran prior art dimaksud, lanjut Mumuh.
Melalui audiensi ini, BRMP PH juga berharap mendapatkan informasi guna memperkuat sistem pengelolaan perpustakaan. Terutama dalam menghadapi proses akreditasi yang direncanakan pada tahun 2026,” ujar Morina. Berkenaan dengan ini, Rushendi, S.Sos, M.Si, Pustakawan Ahli Madya BRMP, memberikan gambaran mengenai proses akreditasi perpustakaan. Menurutnya, untuk mencapai akreditasi, BRMP PH harus memenuhi sejumlah persyaratan. Salah satunya dijelaskan dalam Keputusan Kepala Perpusnas No. 181 Tahun 2025 baru-baru ini, disebutkan ada 6 Instrumen Akreditasi Perpustakaan Khusus Lembaga Pemerintah yang harus terpenuhi dengan baik. Lebih mudah dibandingkan proses akreditasi sebelumnya yang terdiri dari 9 komponen, jelas Rushendi.
Sebagai langkah awal, BRMP PH perlu mendaftarkan perpustakaan untuk memperoleh Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) melalui Perpusnas. Tahap berikutnya meningkatkan infrakstruktur perpustakaan seperti koleksi perpustakaan yang diharapkan bisa lebih dari 2.500 judul, sarana dan prasarana, pelayanan, tenaga perpustakaan, penyelenggaraan perpustakaan, dan pengelolaan perpustakaan. Untuk membangun jejaring, bisa diajukan keanggotaan pada Forum Perpustakaan Khusus Pertanian (FPKP) sebagai inisiatif baik yang kedepannya memungkinkan adanya tawaran keuntungan dan kemudahan, terang Rushendi lagi.
Perpustakaan BRMP PH saat masih nomenklatur lama, sudah terdaftarkan NPP. Namun dengan perubahaan organisasi, perlu melakukan perndaftaran kembali, sebut Mumuh. Terkait infrastruktur dan sistem perpustakaan, dalam hal ini Digilib BRMP, sudah memenuhi standar digitalisasi perpustakaan sehingga nantinya tinggal di konversi jika sudah memiliki tautan atau rumah di pustaka. Hal lainnya yang ingin dibangun yakni memantau statistik kunjungan, selain dengan penggunaan Google Analytics, lanjutnya lagi.
Diskusi berjalan dengan padat informasi, ditambah dengan kehadiran Pustakawan baru di BRMP PH, yang tentunya memiliki semangat dan ide-ide yang baru. Kedua Pustakawan BRMP PH sudah mengantongi sertifikasi sehingga diharapkan rencana untuk pengembangan perpustakaan lebih baik lagi, termasuk berani merancang kegiatan yang dapat menarik perhatian publik untuk lebih mengenal dan memanfaatkan koleksi yang tersedia, ungkap Morina.
Nuning Nugrahani, Kepala BRMP PH menyampaikan pesan saat sebelum pelaksanaan audiensi, bahwa organisasi memandang bahwa akreditasi perpustakaan BRMP PH adalah bagian dari komitmen pemberian layanan yang terbaik bagi Publik. Dengan langkah ini, BRMP PH berharap dapat meningkatkan kualitas perpustakaan dan mendukung penyebaran informasi yang lebih efektif untuk masyarakat dan sektor pertanian secara keseluruhan. Upaya ini tentu akan diiringi juga dengan penguatan sistem pengelolaan dan digitalisasi yang terus berjalan, sehingga pemanfaatan informasi paten ini lebih bermanfaat lagi kedepannya.