Verifikasi Lapang Langkah Penting dalam Memberikan Lisensi
Sidoarjo (1/11) – Balai Pengelola Hasil Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP PH) kembali melakukan verifikasi lapang di Gudang proses packing dan coating milik PT. Agrosid Manunggal Sentosa (AMS). Tim verifikasi dari Tim BRMP PH yaitu Kepala Balai, Ketua Tim Kerja Pengelolaan dan Pemanfaatan Morina Pasaribu, MSi., Ketua Tim Kerja Pemantauan dan Evaluasi Jayu, SE.Ak., MBA., dan Kepala Subbag Tata Usaha, Mulyawan, SE. melakukan peninjauan lapang di Gudang yang setiap harinya dapat memproduksi hingga 2 ton benih. PT. Agrosid yang diwakili oleh Kepala Bagian Produksi, Bapak Ngadikun, dan Ibu Alfira yang mewakili Tim Quality mendampingi peninjauan sarana dan prasarana disamping juga menyimak rencana produksi PT Agrosid.
Disampaikan oleh Kepala BRMP PH bahwa saat ini PT. Agrosid sudah memiliki rekomendasi dari BRMP Serealia, akan tetapi memperhatikan bahwa produksi dan royalti yang disetorkan masih jauh dari cukup atas kapasitas produksi PT Agrosid, maka penekanan dilakukan pada komitmen menambah peluang pasar, sebagaimana saat ini hanya berkonsentrasi pada free market, demikian Nuning menyampaikan. Pihak Agrosid memang melakukan pemasaran produknya untuk benih-benih hibrida dan untuk saat ini permintaan berkaitan dengan benih jagung hibrida NASA 29 yang diproduksinya hanya untuk memenuhi permintaan petani di Jawa Timur saja, jelas Ngadikun.
Disebutkan bahwa pengalaman Agrosid dalam memproduksi benih hortikultura yang selama ini diperluas adalah benih kangkung, padi hibrida, termasuk jenis tomat yang kebanyakan ia peroleh dari importasi benih dari China. Nuning mengenalkan bahwa saat ini varietas hortikultura seperti buncis, dan edamame masih berpeluang dengan kondisi permintaan dalam negeri yang cukup tinggi, tambah Nuning. Memperhatikan bahwa konsentrasi produksi benih hibrida dari Agrosid memiliki peluang, maka disebutkan oleh perwakilan dari BRMP Serealia yang hadir secara daring bahwa pihaknya telah menyalurkan penyediaan benih tetua kepada Agrosid tahun lalu, disaat lisensi sudah habis. Oleh karenanya, agar tetap dilakukan produksi, demikian Novia.
Menutup diskusi saat verifikasi Morina mengingatkan kembali agar pihak Agrosid mempersiapkan seluruh dokumen secara lengkap guna memastikan bahwa semua dokumen memenuhi persyaratan untuk diberikan lisensi, demikian jelasnya.